Senin, 20 April 2015

Noda Hati

Berbicara depan cermin yang tak tercermin
Bisakah merangkai kata menjelaskan?
Ingatan sekejap berlari pada masa silam
Pemimpin, tauladan, senantiasa pada kebaikan
            Pantaskah dirindukan dihadirkan masa ini?
            Bukan saat ini namun selamanya sampai nafas dihentikan
            Harus dengan cara apa, bagaimana untuk berbicara
            Menyentuh bayangan cermin dirasa sulit dilakukan
Hanya DIA yang mampu memboolak balikkan hati
Dalam mimpi pernah terlihat bayangan putih itu
Senantiasa menuntun pada jalan kebaikan
Tiada pernah terfikir tunduk pada angkara murka
            Sadiskah anggapan ditujukan alam
            Tentang pertentangan nurani yang selalu diabaikan
            Nafsu, amarah, keangkuhan menyelinap diam diam
            Tiada tersadarkah atau berpura pura menikmati neraka
Neraka dihati panas merasuk tak mampu dikendalikan
Pada siapa bertanya? Hati nurani terkunci nikmat
Terbelenggu masa tiada bersuara membuktikannya
Melupakan syukur pada nafas yang setiap saat dihentikanNYA
            Didunia ya didunia mana lagi nikmat yang dicari
            Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
            Bukankah telah lamaaa mata ini melihat warna warni dunia
            Bibir berbicara, telinga mendengar dan nafas berhembus tanpa membayar
Tidakkah tertampar mengingati kemurahanNYA
Akan membalas apa? Berlaku baikkah, berniat baikkah
Semoga masih ada waktu berbincang, nurani berdamai
Percayakan padaNYA Yang Maha Cinta
Ternoda hati
220315,, 19.10


Tidak ada komentar:

Posting Komentar