Ketika raga terus mencoba
menggenggam rasa memiliki
Berkejaran tanya akan kebenaran dan
kepastian
Menutup mata ketika kedukaan dan
luka kembali dihadirkan
Namun seketikanya menyelinap
kebahagiaan yang tlah mampu dihadirkan disini
Jiwa
seakan mati memperteguh batas yang diyakini
Raga
hanya tunduk tak mampu mengendalikan nafsu
Yaa…sejatinya
hidup memang perlu menyadari
Bukan
sadar saja namun perlu berlaku membaikkan kalbu
Kesekian dari kesekian kali mencoba
menarik garis lurus
Tetap tak mampu dilakui jika adanya
mata yang memandang
Pandangan yang mematikan, pandangan
yang meracuni dan pandangan yang menghancurkan
Bibir bermanis menawarkan 1 janji
berselimutkan kehitaman
Kenapa
harus?? Perlu memenuhi nafsu itu??
Karena
keinginan yang terbenam ketika hanya jiwa yang bersuara
Menghentikan
suara sesaat, tiada berapa lama kembali terhanyut
Cukup….semua
sudah cukup dirasai di jalan ini,, jalanan bertepikan jurang
Senyap….sunyi….hening….sepi…..tiada
perbincangan
Halooo……hati
masihkah bernurani? Aku bertanya purnama mengapa kamu menyakiti bintang.
Tidak….kamu masih sama selalu menuduh aku yang melakukan.
Apakah
kamu tidak ingat kebaikannya? Ketulusannya?
Emmm….ingatlah
mana bisa lupa. Lalu apa yang kamu lakukan sekarang?
“Berfikirlah
mata memandang mengantarkan selimut hitam, jiwa bersuara menginginkan batas
terhenti menyambut kedamaian”. Apa maksutmu?
Kamu
mengetahuinya bintang berkata dan purnama berlaku.
Memang
masih yaa? Bukankah keduanya tlah sama berjanji selalu berdamai? Jawabnya TIDAK karena masih sering terlupa
dengan ke-ego-an.
Perjalanan
melintasi ataupun mengiringi bukanlah perkara mudah purnama. Tetapi perlu kamu
ketahui jika kesungguhan berdamai mampu mengindahkan angkasa.
Meski
janji itu diingkari yaa? Iyaa…meski janji itu palsu yaa? Iyaa. Hahh sudah
bosan.
Bicara
apa kamu?
Cukup…berdiamlah
dan bekukan bara ke-ego-an itu.
Beradalah
dalam sunyi yang memutar ingatan pada pertama sehingga kini.
Saksikan
rekaman kedukaan dan kebahagiaan yang mengiringi dalam melengkapi semesta.
Tapiiiiii
sayangnya rekaman itu takkan bisa membawa waktu menjadi baik. Kenapa?? Sudah
terlalu sering terluka. Sudahlah….ini memang sudah tak bisa dilanjutkan,
purnama dan bintang memang berbeda tapi sama untuk melengkapi semesta.
Sekali
ini berikan kesempatan. Sudahlah jangan bermohon. Sudah habis kesempatan itu.
‘Jika tidak bisa hidup dimasa sekarang untuk apa kamu hidup? M**i sajalah kamu.’
Sudah muakk aku dengan ocehan itu.
Ucapan yang sama tuduhan yang sama mindset
yang sama. Tak ada guna percaya.
Jadi
mulai detik ini semuanya sudah bisa menghentikan kebosan an. Byee….
130115,, 19.38
Menghentikan bosan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar