Harus
berbicara apalagi kali ini? Bibir terasa beku dan jemari terasa kaku merasakan
kecewa.
Lalu kecewa pada siapa? Bertanya
pada senja. Entahlah seolah menjawab dengan perubahan langit yang membiru.
Sebenarnya
kamu sudah mengetahui jawabannya awan. Tetapi,, hanya saja keberadaan angin
yang memaksamu untuk tunduk mengikutinya ke arah hitam.
Lalu
apa yang bisa kamu lakukan? Tidak ada kan?
Yaa
memang tidak akan pernah ada habisnya awan. Selama kamu masih memandang langit
tanpa memperteguh keyakinanmu, kamu bisa hancur. Percayalah!!!!
Bersyukurlah
kali ini ada peringatan yang diberikan lagi dari lingkungan.
Pada
hakikatnya manusia ataupun kita hanyalah makhluk lemah tanpa kuasaNYA.
Apa
maksudmu??
Bukankah
kamu sudah sering membaca pada lembar suci itu. Sekali lagi, kamu sebenarnya
sudah mengetahui awan. Hanya keberadaanmu sering terkalahkan dengan keberadaan
angin yang memaksamu untuk tunduk.
Baiklah
sekarang kita bicara dengan tenang dan berfikir.
Apa
yang kamu rasakan ketika memandang langit dengan senyuman mentari?
Emm….merasa
silau dengan sinarnya.
Lalu
apa yang kamu rasakan ketika kamu hanya berdiri menikmati sentuhan mentari
walaupun jarak bermil-mil?
Emm….
Merasa hangat dengan sinarnya.
Coba
sekarang maknai dan pahami! Bisakah??
Hmm…baiklah,
apa yang dilakukan ketika silau? Emm…menutupi pandangan dan menghindari.
Lalu
apa yang dilakukan ketika merasa hangat? Yaa..tetap ditempat dan
menikmatinyalah J
Berarti
tidak perlu jarak dekat yaa untuk merasa hangat? Benar awan. Jika kamu berada
dijarak dekat kamu pasti terbakar hilang menguap akibat panasnya. Berarti kamu
paham maksudku. J
Baiklah
sekarang kita bicara tentang hitam dan putih. Yaelahhh...bosan, pasti hasilnya
sama saja alias nihil. Sudah berapa
tahun kita bicara ini tapi tidak ada hasilnya. Jadi percuma saja dan
buang-buang waktu.
Tunggu
dulu kamu masih punya nurani ngak?
Masihlah..meskipun hidup diangkasa masih punyalah. Kenapa tanya-tanya? Karena
aku merasa tidak ada perubahan pergerakan keberadaanmu menuju kearah kebaikan alias blurr ‘jangan marah yaa aku hanya mengingatkan’.
Baiklah..terimakasih
kritiknya J. Sekarang alasan apa yang membuat kamu berkata
demikian padaku?
Hampir
setiap hari kan aku melihat dan mengamatimu meskipun dari kejauhan, ketika kamu
silau dengan mentari. Lalu? Disitu perubahannya, tidak signifikan sihh tapi terasa. Emm…berarti kamu
menyalahkan silau? Bukan..aku tidak menyalahkannya. Tetapi pergerakan
keberadaanmu karena hembusan angin atau silau yang mempengaruhinya dan
membuatmu terkadang buta pada kebahagiaan sesaat. Apa maksudmu sesaat? Sekali
lagi aku bilang, sebenarnya kamu telah mengetahui jawabannya awan.
Bukankah
sudah lama kamu berniat dan mempelajari lembar suci itu awan? Masih seringkah
kamu membuka dan mempelajarinya? Atau justru semakin berkurang niat dan keilmuan
yang pernah kamu pelajari dahulu? Jawablah jujur awan!! Kenapa diam?????
Kali
ini aku bilang, sebenarnya kamu sudah mengetahui jawabannya senja L
Ingatlah
kamu bukan apa-apa tanpa kuasaNYA.
Lalu
kenapa begitu mudahnya kamu berjanji dan mengingkarinya???????????????? Tetetaapiiiiiii itu bukan kesalahanku
semuanya.
Lalu
siapa lagi?? Sudahlah tidak perlu kamu melibatkan yang lainnya untuk menutupi
kesalahanmu. Pertanggungjawabkanlah sendiri.
Kali
ini…aku tidak akan banyak bicara untuk menjelaskan. Kita sudah sama-sama
diberikan kesempatan untuk melihat dan menganalisa dari setiap peristiwa yang
ditunjukkanNYA agar dapat memperbaikinya kedepan.
Kamu
tentu sudah mengetahui dan bisa merasakan kegelisahan atas kamu sendiri.
Nurani
tidak akan diam awan, ketika apa yang berlaku tidak sesuai dengan nurani, dia
pasti mengingatkan menuju kebaikan ‘alarm’.
Ikutilah!!!!
Saran
yang bisa aku berikan,, jagalah nuranimu awan lebih kuatkan lagi dan jangan
berjanji padaNYA jika kamu tidak benar benar mampu untuk melakukannya, serta
jangan memperdebatkan/ berbicara lagi dengan angin ataupun silau tentang menuju
kebaikan. Lakukan untuk kamu sendiri dahulu awan.
Percayalah
semua akan ada sebab akibat dan berdampak pada nuranimu.
Semoga
di tahun yang baru ini kita semakin dan selalu menuju kearah kebaikan dan
bermanfaat bagi semesta.
Aamiin…
Terimakasih senja telah mengingatkan dan berbagi waktu denganku.
Semoga
kita bisa bersama lagi menikmati perpindahan mentari menuju malam dan
berbincang untuk mengingatkan.
See
you…
7115,,17.09
Memandang langit senja