Senin, 20 April 2015

Cermin

            Harus berbicara apalagi kali ini? Bibir terasa beku dan jemari terasa kaku merasakan kecewa.
            Lalu kecewa pada siapa? Bertanya pada senja. Entahlah seolah menjawab dengan perubahan langit yang membiru.
Sebenarnya kamu sudah mengetahui jawabannya awan. Tetapi,, hanya saja keberadaan angin yang memaksamu untuk tunduk mengikutinya ke arah hitam.
Lalu apa yang bisa kamu lakukan? Tidak ada kan?
Yaa memang tidak akan pernah ada habisnya awan. Selama kamu masih memandang langit tanpa memperteguh keyakinanmu, kamu bisa hancur. Percayalah!!!!

Bersyukurlah kali ini ada peringatan yang diberikan lagi dari lingkungan.
Pada hakikatnya manusia ataupun kita hanyalah makhluk lemah tanpa kuasaNYA.
Apa maksudmu??
Bukankah kamu sudah sering membaca pada lembar suci itu. Sekali lagi, kamu sebenarnya sudah mengetahui awan. Hanya keberadaanmu sering terkalahkan dengan keberadaan angin yang memaksamu untuk tunduk.
Baiklah sekarang kita bicara dengan tenang dan berfikir.
Apa yang kamu rasakan ketika memandang langit dengan senyuman mentari?
Emm….merasa silau dengan sinarnya.
Lalu apa yang kamu rasakan ketika kamu hanya berdiri menikmati sentuhan mentari walaupun jarak bermil-mil?
Emm…. Merasa hangat dengan sinarnya.
Coba sekarang maknai dan pahami! Bisakah??

Hmm…baiklah, apa yang dilakukan ketika silau? Emm…menutupi pandangan dan menghindari.
Lalu apa yang dilakukan ketika merasa hangat? Yaa..tetap ditempat dan menikmatinyalah J
Berarti tidak perlu jarak dekat yaa untuk merasa hangat? Benar awan. Jika kamu berada dijarak dekat kamu pasti terbakar hilang menguap akibat panasnya. Berarti kamu paham maksudku. J

Baiklah sekarang kita bicara tentang hitam dan putih. Yaelahhh...bosan, pasti hasilnya sama saja alias nihil. Sudah berapa tahun kita bicara ini tapi tidak ada hasilnya. Jadi percuma saja dan buang-buang waktu.
Tunggu dulu kamu masih punya nurani ngak? Masihlah..meskipun hidup diangkasa masih punyalah. Kenapa tanya-tanya? Karena aku merasa tidak ada perubahan pergerakan keberadaanmu menuju kearah kebaikan alias blurr ‘jangan marah yaa aku hanya mengingatkan’.
Baiklah..terimakasih kritiknya J. Sekarang alasan apa yang membuat kamu berkata demikian padaku?
Hampir setiap hari kan aku melihat dan mengamatimu meskipun dari kejauhan, ketika kamu silau dengan mentari. Lalu? Disitu perubahannya, tidak signifikan sihh tapi terasa. Emm…berarti kamu menyalahkan silau? Bukan..aku tidak menyalahkannya. Tetapi pergerakan keberadaanmu karena hembusan angin atau silau yang mempengaruhinya dan membuatmu terkadang buta pada kebahagiaan sesaat. Apa maksudmu sesaat? Sekali lagi aku bilang, sebenarnya kamu telah mengetahui jawabannya awan.

Bukankah sudah lama kamu berniat dan mempelajari lembar suci itu awan? Masih seringkah kamu membuka dan mempelajarinya? Atau justru semakin berkurang niat dan keilmuan yang pernah kamu pelajari dahulu? Jawablah jujur awan!! Kenapa diam?????
Kali ini aku bilang, sebenarnya kamu sudah mengetahui jawabannya senja L
Ingatlah kamu bukan apa-apa tanpa kuasaNYA.
Lalu kenapa begitu mudahnya kamu berjanji dan mengingkarinya????????????????  Tetetaapiiiiiii itu bukan kesalahanku semuanya.
Lalu siapa lagi?? Sudahlah tidak perlu kamu melibatkan yang lainnya untuk menutupi kesalahanmu. Pertanggungjawabkanlah sendiri.

Kali ini…aku tidak akan banyak bicara untuk menjelaskan. Kita sudah sama-sama diberikan kesempatan untuk melihat dan menganalisa dari setiap peristiwa yang ditunjukkanNYA agar dapat memperbaikinya kedepan.
Kamu tentu sudah mengetahui dan bisa merasakan kegelisahan atas kamu sendiri.
Nurani tidak akan diam awan, ketika apa yang berlaku tidak sesuai dengan nurani, dia pasti mengingatkan menuju kebaikan ‘alarm’. Ikutilah!!!!
Saran yang bisa aku berikan,, jagalah nuranimu awan lebih kuatkan lagi dan jangan berjanji padaNYA jika kamu tidak benar benar mampu untuk melakukannya, serta jangan memperdebatkan/ berbicara lagi dengan angin ataupun silau tentang menuju kebaikan. Lakukan untuk kamu sendiri dahulu awan.
Percayalah semua akan ada sebab akibat dan berdampak pada nuranimu.

Semoga di tahun yang baru ini kita semakin dan selalu menuju kearah kebaikan dan bermanfaat bagi semesta.

Aamiin… Terimakasih senja telah mengingatkan dan berbagi waktu denganku.
Semoga kita bisa bersama lagi menikmati perpindahan mentari menuju malam dan berbincang untuk mengingatkan.

See you…

7115,,17.09
Memandang langit senja





Tidak ada komentar:

Posting Komentar